Bismillahirrohmanirrohiim
Para sahabat seakan akan hampir saling bunuh saat berdesakan
berebutan air bekas wudhunya Rasulullah saw (Shahih Bukhari Hadits No. 186),
Rasul saw sendiri menjadikan air liur orang mukmin sebagai
berkah untuk pengobatan, sebagaimana sabda beliau : “Dengan Nama Allah atas
tanah bumi kami, demi air liur sebagian dari kami, sembuhlah yang sakit pada
kami, dengan izin Tuhan kami”
(Shahih Bukhari hadits No.5413),
ucapan beliau saw : “demi air liur sebagian dari kami”
menunjukkan bahwa air liur orang mukmin dapat menyembuhkan penyakit, dengan
izin Allah swt tentunya.
Sebagaimana dokter pun dapat menyembuhkan, namun dengan izin
Allah pula tentunya, hadits ini menjelaskan bahwa Rasul saw bertabarruk dengan
air liur mukminin bahkan tanah bumi, menunjukkan bahwa pada hakikatnya seluruh
ala mini membawa keberkahan dari Allah swt.
Telah dibuktikan pula secara ilmiah oleh salah seorang
Profesor Jepang (Dr. Masaru Emoto), bahwa air itu berubah wujud bentuknya
dengan hanya diucapkan padanya kalimat – kalimat tertentu, bila ucapan itu
berupa cinta, terimakasih dan ucapan - ucapan indah lainnya maka air itu
berubah wujudnya menjadi semakin indah, bila diperdengarkan ucapan cacian dan
buruk maka air itu berubah menjadi buruk wujud bentuknya, dan bila dituliskan
padanya tulisan mulia dan indah seperti terimakasih, syair cinta dan tulisan
indah lainnya maka ia
menjadi semakin indah wujudnya, bila dituliskan padanya
ucapan caci maki dan ucapan buruk lainnya maka ia berubah buruk wujudnya.
Kesimpulannya bahwa air itu berubah dengan perubahan emosi orang yang
didekatnya, apakah berupa tulisan dan perkataan.
Keajaiban alamiah yang baru diketahui masa kini, sedangkan
Rasul saw dan para sahabat telah memahaminya, mereka bertabarruk dengan air
yang menyentuh tubuh Rasul saw, mereka bertabarruk dengan air doa yang didoakan
oleh Rasul saw, maka hanya mereka mereka kaum muslimin yang rendah pemahamannya
dalam syariah inilah yang masih terus menentangnya padahal telah dibuktikan
secara ilmiah
Sabda Rasulullah saw : “keberkahan adalah ada pada ulama
ulama kalian (Shahih Ibn Hibban hadits no.559)
“Allahumma shalli wa sallim ‘ala Sayyidina Muhammad
nuuri-kas saari wa madaadikal jaari wajma’nii bihi fi kulli athwaari wa ‘ala
alihi wa shahbihi yannuur”
Semoga kita termasuk umat yang dirindukan Rasulullah SAW
yang selalu tetap istiqamah mengikuti dan mengamalkan Sunnah - Sunnah Beliau.
Aamiin.
Wallahu a`lam
Keren informasinya, sangat menarik dan bermanfaat sekali ^_^
BalasHapusaldirahmanuntoro.blogspot.com