Bismillahirrohmanirrohiim
Sering kali Rasulullah SAW mengingatkan agar kita berbakti
kepada orang tua kita. Memulyakan dan mengabdi kepada mereka. Sehingga jika ada
anak yang durhaka kepada orang tuanya maka ia adalah orang yang bakal sengsara
didunia dan di akhirat. Dan termasuk dosa yang akan di dahulukan hukumannya di
dunia sebelum di akhirat adalah dosa durhaka kepada orang tua.
Untuk memupuk benih bakti seorang anak kepada orang tuanya
adalah dengan sering-sering kita menghadirkan besarnya makna perjuangan orang
tua terhadap anak-anaknya disaat sang anak masih kecil.
Sungguh suatu pengabdian yang tiada tandingya orang tua rela
sakit demi anak, tidak nyenyak tidur demi anak dan begitu seterusnya.
Perjuangan demi perjuangan beliau jalani, pengabdian demi pengabdian beliau
lalui semuanya adalah demi anak.
Akan tetapi kadang seorang anak terbawa dalam kelalaian akan
semua yang telah diperjuangkan oleh orang tua. Sehingga ada seorang anak
membentak orang tuanya atau bahkan dengan mudah memukul orang tuanya atau
menyakiti hati orang tuanya dengan lidah dan tingkah lakunya. Yang ingin
melihat manusia celaka di dunia dan di akhirat cukuplah melihat seorang anak
yang durhaka kepada orang tuanya.
Durhaka kepada orang tua kadang teramat halus sehingga tidak
dirasakan oleh seorang anak akan tetapi ternyata seorang anak sudah berada pada
hakekat kedurhakaan.
Seorang anak yang menghindar dari beban biaya rumah sakit
untuk orang tuanya yang di tanggung oleh saudara-saudaranya. Disaat pembayaran
biaya rumah sakit pura-pura tidak tahu atau menjauh untuk sementara dari
keluaraganya dengan berbagai alasan. Namun sebenarnya hanya ingin menghindar
dari beban biaya pengobatan orang tuanya. Sungguh Allah Maha Tahu apa yang ada
di hati sang anak durhaka ini. Sadarilah bahwa jika kita sakit seorang tua akan
mengorbankan semua yang dimilikinya demi kesehatan kita.
Adalagi seorang yang durhaka dengan memanfaatkan kebaikan
orang tua. Orang tuanya memang mencintainya dan berjuang untuknya.
Menyekolahkannya hingga sang anak bisa berhasil dan mendapatkan pekerjaan yang
nyaman, bersih dengan gaji tinggi. Sementara orang tuanya tetap tidak berubah
sebagai seorang petani yang kulitnya disamping semakin hitam terbakar matahari
juga semakin berkeriput dimakan usia. Akan tetapi keberhasilan sang anak tidak
merubah keadaan orang tuanya. Bahkan mungkin seorang anak dengan tanpa hati
nurani telah menjadikan sang ibu babu di rumahnya yang mencuci bajunya dan
menyiapkan makan sang anak. Sungguh ini adalah anak durhaka yang susah
bertaubat sebab ia tidak sadar jika yang demikian itu adalah durhaka.
Adalagi durhaka yang tidak dirasakan oleh seorang anak.
Yaitu dikala orang tua yang sudah keriput itu tidak lagi dianggap nyaman
keberadaanya di meja makan bersama. Maka seorang tua pun di buatkan meja kecil
di ruang yang agak terpisah agar tidak menggangu. Dan hanya orang durhaka-lah
yang menganggap orang tuanya mengganggu.
Cukuplah orang tua kita capek di saat kita masih kecil
giliran kita sudah dewasa dan orang tua kita semakin lemah mari kita mulyakan
dan kita layani orang tua kita. Mengabdi berangkat dari hati yang tulus karena
Allah SWT bukan hanya takut dihujat oleh masyarakatnya. Sebab ada orang
mengabdi dan berlemah lembut kepada orang tuanya di depan teman dan tetangganya
akan tetapi di saat tidak ada yang melihatnya maka pengabdian dan lemah lembut
itupun hilang.
Wallahu a'lam bishshowab
Mau animasi Islami keren klik aja Animasi Islami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar